E. MASALAH PERSEDIAAN BARANG
Didalam sistem
perekonomian, persediaan barang merupakan barometer yang sangat penting dalam
kegiatan suatu bisnis. Departemen Perdagangan Amerika Serikat pun mengumumkan
bahwa data Persediaan Barang setiap bulannya untuk para ritel, pedagang
besar(agen), dan pabrikan pun membutuhkan waktu yang lama untuk menjual seluruh
barangnya. Hal ini juga bisa disebabkan karena ekonomi yang cenderung mengalami penurunan, seiring dengan peningkatan
kegiatan suatu bisnis dan hal tersebutlah yang dapat membuat semakin
menumpuknya persediaan barang yang tersedia. Oleh karena itu, kitaharus menjaga
tingkat persediaan yang kita miliki agar tidak terlalu sedikit dan juga tidak
terlalu banyak. Karena sebuah perusahaan dengan tingkat persediaan barang yang
terlalu sedikit tidak akan mampu memenuhi kepuasan pelanggan. Akan tetapi,
dengan persediaan terlalu banyak, juga akan menambah beban perusahaan untuk
biaya penyimpananya.
Pengertian Persediaan Barang:
Menurut Ristono (2009) persediaan dapat diartikan sebagai
barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode
yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan
bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan
setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses
produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan
sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap toko yang melakukan
kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.Persediaan merupakan suatu model
yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha
pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas
toko. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pengendalian
persediaan merupakan suatu usaha memonitor dan menentukan tingkat komposisi
bahan yang optimal dalam menunjang kelancaran dan efektifitas serta efisiensi
dalam kegiatan toko.
Faktor Persediaan Barang
Dikarenakan persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini toko harus dapat menentukan jumlah persediaan optimal, sehingga di satu sisi kontinuitas produksi dapat terjaga dan pada sisi lain toko dapat memperoleh keuntungan, karena toko dapat memenuhi setiap permintaan yang datang. Karena persediaan yang kurang akan sama tidak baiknya dengan persediaan yang berlebihan, sebab kondisi keduanya memiliki beban dan akibat masing-masing.Bila persediaan kurang, maka toko tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu :
Faktor Persediaan Barang
Dikarenakan persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini toko harus dapat menentukan jumlah persediaan optimal, sehingga di satu sisi kontinuitas produksi dapat terjaga dan pada sisi lain toko dapat memperoleh keuntungan, karena toko dapat memenuhi setiap permintaan yang datang. Karena persediaan yang kurang akan sama tidak baiknya dengan persediaan yang berlebihan, sebab kondisi keduanya memiliki beban dan akibat masing-masing.Bila persediaan kurang, maka toko tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu :
- Biaya penyimpanan di gudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
- Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan di gudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
- Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan “out of date” atau ketinggalan zaman.
Jenis Persediaan Barang
Pembagian jenis persediaan dapat berdasarkan proses manufaktur yang dijalani dan berdasarkan tujuan. Pembagian berdasarkan proses manufaktur, maka persediaan dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
1) Persediaan bahan baku.
2) Persediaan bahan setengah jadi.
3) Persediaan barang jadi.
Pembagian jenis persediaan dapat berdasarkan proses manufaktur yang dijalani dan berdasarkan tujuan. Pembagian berdasarkan proses manufaktur, maka persediaan dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
1) Persediaan bahan baku.
2) Persediaan bahan setengah jadi.
3) Persediaan barang jadi.
Pembagian jenis persediaan
berdasarkan tujuannya, terdiri dari :
Persediaan pengamanan (safety stock) Persediaan pengaman atau sering pula disebut safety stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi kekurangan persediaan (stockout).
Persediaan pengamanan (safety stock) Persediaan pengaman atau sering pula disebut safety stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi kekurangan persediaan (stockout).
Faktor-faktor yang menentukan
besarnya safety stock adalah:
- Penggunaan bahan baku rata-rata.
Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode
tertentu, khusunya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan bahan
baku pada masa sebelumnya.
- Faktor waktu.
- Persediaan antisipasi.
- Persediaan dalam pengiriman (transit stock).
1. External transit stock adalah persediaan yang masih
berada dalam transportasi.
2. Internal transit stock adalah persediaan yang masih
menunggu untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.
Mengelola persediaan barang dengan baik bukanlah hal yang mudah. Jika jumlah persediaan terlalu besar maka berakibat adanya dana besar yang menganggur karena tertanam dalam persediaan, meningkatnya biaya penyimpanan, dan risiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena seringkali bahan/ barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.
Tentunya persediaan juga harus memperhatikan permintaan pasar. Ini diperlukan agar tidak terjadi persediaan berlebihan pada barang yang kurang diminati oleh pelanggan. Kalau sampai tidak memperhatikan pasar, maka persediaan tersebut akan merugikan suatu usaha karena dapat beresiko terjadinya kerusakan persediaan atau harga perolehan barang tersebut menjadi turun drastis.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengelola persediaan pada umumnya relatif besar sehingga diperlukan adanya metode pencatatan persediaan yang tepat agar dapat ditetapkan nilai persediaan barang yang belum terjual dan harga pokok penjualan dengan tepat pula.
Jadi tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu serta dapat meminimumkan biaya total perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar