Kamis, 26 Desember 2013 0 komentar

PENGANTAR BISNIS# 9



I. BUSSNIES PLAN
Seperti yang kita ketahui, pada zaman sekarang ini sepertinya uang sudah menjadi prioritas utama bagi setiap orang. Karena didalam memenuhi kebutuhan hidup kita memerlukan uang untuk dapat kita gunakan untuk kelangsungan hidup kita. Dan untuk memperoleh uang kita dipaksakan untuk harus kerja terlebih dahulu. Tetapi hal yang perlu kita ketahui bahwa mencari pekerjaan sangatlah sulit di zaman yang modern ini. Karena lapangan pekerjaan itu lebih sedikit dibandingkan dengan para pekerja yang membutuhkan pekerjaan. Hal ini di pengaruhi karena sedikitnya orang yang berfikir akan pentingnya jiwa entrepreneur, karena kebanyakan orang tidak mau mengambil resiko dan lebih memilih menggantungkan diri kepada orang lain untuk bekerja. Hal inilah yang mendorong saya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Maka dari itu saya berencana ingin membuat usaha dalam bentuk bisnis makanan. Apalagi  sekarang banyak orang yang sangat sibuk dengan pekerjaanya dan malas untuk menjaga asupan makanannya. Hal ini terbukti banyak orang yang sibuk lebih memilih makanan yang cepat saji tanpa memperhatikan kesehatannya dan cenderung malas untuk mengolah makanan sendiri karena keterbatasan waktu dan kesibukan aktifitasnya. Hal inilah yang memotivasi saya untuk membuat usaha “Restaurant”, agar para pelanggan tidak perlu takut lagi untuk memilih makanan yang akan dimakannya. Karena saya akan menjamin menu yang saya sajikan itu sehat dan higenis. Dan yang paling penting adalah para pelanggan tidak perlu mengolah makananya sendiri untuk menjaga asupan makanannya.
mengapa saya memilih usaha dalam bidang jenis makanan? Sebab bisnis makanan adalah bisnis yang paling prospektif di dunia, karena tanpa makanan manusia tidak dapat hidup. Menu pilihan utama yang saya akan buat adalah ayam bumbu rujak. Mengapa ayam bumbu rujak?  Karena ayam adalah hal yang umum, hampir setiap orang menyukainya baik dari anak-anak sampai dewasa . Alasan memilih produk ini karena saya ingin mencoba kreasi rasa yang lain dari menu olahan ayam pada umumnya, selain itu saya juga mempunyai pilihan menu lain bagi pelanggan yang kurang suka dengan olahan ayam antara lain, aneka olahan seafood dan yang lainnya. Selain itu saya juga menjaga kualitas makanan agar dapat menciptakan makanan yang higenis, lezat dan aman untuk dikonsumsi oleh semua orang. Selain itu saya mengandalkan resep-resep yang istimewa yang lain dibandingkan dengan menu lain pada umumnya.
Dengan membuka usaha ini diharapkan saya dapat memberikan laba yang maksimal , dan menjadikan Restaurant yang akan saya buat menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Dapat dikenal dimasyarakat luas sehingga usaha ini dapat semakin maju dan dapat berkembang serta menjadi suatu inovasi terbaru tentang kuliner yang ada agar dapat menjadi sebuah motivasi makanan-makanan unik lainnya. Dan juga dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk para masyarakat sekitar yang ada di dekat tempat usaha yang akan kita buat.
Didalam membuat usaha ini tentu tidaklah semudah seperti kita mebalikkan telapak tangan. Karena didalam membuat usaha ini pasti kita akan mengalami jatuh bangun terlebih dahulu sebelum kita menikmati hasil yang kita inginkan. Beberapa kendala didalam usaha ini yang akan kita hadapi kedepan adalah banyaknya persaingan antar pengusaha yang lain, harga persaingan yang tidak mampu mengikuti, adanya pengusaha yang menjual dengan harga yang lebih murah, beraninya pengusaha lain dalam mengambil suatu peluang usaha, harga bahan baku yang selalu naik dan tidak tentu.
Dan untuk mengatasi semua kendala yang akan kita hadapi didalam membuat usaha Restaurant adalah dengan cara menambah inovasi baru, melakukan promosi-promosi yang lebih efektif lagi, memberikan harga yang relatif terjangkau bagi setiap kalangan, menjaga makanan dan tempat usaha agar selalu higenis, memilih tempat yang strategis untuk merencanakan usaha yang akan kita buat. Dan saya juga akan menciptakan inovasi baru dengan mempermudah para pelanggan untuk memesan makanan tanpa harus datang ke Restaurant, dengan cara memanfaatkan jaringan internet. Kenapa saya lebih memilih memanfaatkan jaringan internet/fasilitas online lainnya, karena dizaman yang modern ini siapa si yang tidak mengetahui tentang internet. Apalagi dengan perkembangan HandPhone yang semakin canggih sehingga orang lebih mudah menggunakan jaringan internet dimanapun dan kapanpun ia mau. Dan karena halini lah yang membuat saya termotivasi untuk memanfaatkan jaringan internet.
0 komentar

PENGANTAR BISNIS# 8

H. NILAI WAKTU DARI UANG
Time Value of Money adalah nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan  jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting.
Berikut adalah beberapa contoh terapan yang terkait dengan konsep nilai waktu dari uang :
-  Tabungan
-  Pinjaman bank
Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih.
Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor). Tentunya hal ini akan sangat membantu kita dalam perencanaan-perencanaan dimasa mendatang. Banyak hal yang dapat kita perhitungkan menggunakan rumus-rumus dari perhitungan present value, future value, present anuity dan future anuity seperti merencanakan tabungan pendidikan untuk anak-anak dan tabungan masa depan.
Suatu jumlah uang tertentu saat ini di nilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus di gandakan dengan tingkat bunga tertentu ( Compound factor)
Future Value      
Nilai masa depan merupakan nilai dari jumlah dana yang ada sekarang pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan mengaplikasikan bunga majemuk (compound interest) dalam satu periode waktu tertentu. Compounding merupakan perhitung nilai masa depan berdasarkan nilai masa kini.

Formula dari Future Value:
FV= PV x (1+i)n
Keterangan :
  FV = Future Value / Nilai Mendatang
  PV= Present Value / Nilai sekarang / Arus Kas Awal
  i  = Rate / Tingkat Bunga
  n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
Present Value (PV)
Present Value (PV) adalah nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di  masa yang akan datang. Selain itu, kita juga bisa menghitung nilai tunai sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima dalam suatu periode di masa yang akan datang.

Rumusnya : 
 PV = FVn [ 1 / ( 1 + i ) n ]
Dimana     :
PV   = Nilai sekarang jumlah uang dimasa depan
FVn = Nilai masa depan investasi di akhir th ke n
n      = Jumlah tahun hingga pembayaran diterima
i       = Tingkat diskonto
KONSEP ANUITY
Anuitas adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama yang dilakukan selama jangka waktu yang tetap dalam periode yang telah ditentukan. Beberapa contoh dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu, misalnya cicilan bulanan kredit mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah bulanan. Arus kas ini bisa merupakan arus kas masuk sebagai pengembalian atas investasi maupun arus keluar yang dialokasikan sebagai tujuan investasi.

FUTURE VALUE ANUITY
Nilai masa depan anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan tabungan yang dilakukan secara tetap baik besaran dan waktunya selama jangka waktu tertentu. Misalkan Anda memutuskan untuk menyisihkan atau menabung sebesar Rp 5 juta setiap akhir tahun selama 30 tahun untuk persiapan dana di saat Anda pensiun. Dengan asumsi bunga yang bisa didapat adalah sebesar 12 persen per-tahun, berapa jumlah dana yang terkumpul setelah 30 tahun?
Perhitungan ini dapat dilakukan dengan Rumus dari nilai masa depan Anuitas:
FVA = PMT x (1+i)n-1+ PMT x(1+i)n-2 + … + PMT(1+i)0
di mana :
  FVA  =  Future Value Anuity.
  PMT = Pembayaran secara periodic (ex:  tabungan, cicilan)
  i = tingkat suku bunga
  n =periode.
PRESENT VALUE ANUITY
Sementara itu, nilai tunai (nilai saat ini) dari sejumlah anuitas (PVA / Present Value Anuity) merupakan kebalikan dari FVA,
PVA = PMT/(1+i)1 + PMT/(1+i)2 + … + PMT/(1+i)n
Dimana
  PVA adalah present Value Anuity
  PMT adalah pembayaran (ex: tabungan, cicilan, dll)
  i adalah tingkat suku bunga
  n adalah jangka waktu pembayaran. 
PVA Anuitas Biasa
FVA di mana serangkaian pembayarn yang sama jumlahnya dilakukan pada akhir tiap periode.
PVA Anuitas Jatuh Tempo
PVA di mana serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dilakukan pada awal tiap periode.
Sabtu, 21 Desember 2013 0 komentar

PENGANTAR BISNIS# 7

G. MASALAH NILAI WAKTU UANG 

Nilai waktu uang, atau time value of money adalah konsep yang berdasarkan premis bahwa, dalam jumlah yang sama. Nilai uang hari ini lebih berharga dari pada nilai uang esok hari. Konsep ini ada karena kapabilitas uang untuk menghasilkan bunga. Makin dini dan makin lama anda membiarkan uang "bekerja", makin besar juga bunga yang akan anda peroleh. Artinya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun/masa yang akan datang, dan nilai yang diterima sekarang akan lebih besar manfaatnya dari pada uang yang akan diterima dimasa yang akan datang.



 1.        Nilai yang Akan Datang (Future Value)
Adalah penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut.
Rumusnya :  FVn = PV(1 + i )n
Di mana    :
FVn =  Nilai masa depan investasi n tahun
PV   =  Jumlah investasi awal
n      =  Jumlah tahun
i       =  Tingkat suku bunga
Contoh soal:
Ruly menyimpan uang sebesar Rp. 1.000 di bank DKI
dengan tingkat suku bunga 6 % pertahun. Berapakah uang Ruly pada tahun pertama?
Jawaban:
Uang Ruly pada tahun pertama
FV1 = PV(1 + i )
= 1.000 ( 1 + 0,06 )
= 1.000 ( 1.06 )
= 1.060
2.        Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Perusahaan bisnis meminjamkan dan menginvestasikan sejumlah besar uangnya kepada PT.PERTAMINA . Dari kedua istilah ini kita dapat menyimpulkan jenis transaksi tersebut melibatkan penggunaan perhitungan nilai sekarang  ( present value computations ). Perhitungan nilai sekarang juga didasarkan pada konsep dari nilai waktu uang.
Sebagai contoh cara pemikiran tentang perhitungan nilai sekarang adalah sebagai berikut. Apakah anda memilih untuk diberikan $1.000 hari ini atau diberikan $1.000 setahun dari sekarang? Jika anda mendapatkan $ 1.000 hari ini dan menginvestasikan untuk memperoleh 10% per tahun, jumlah $1.000 itu akan terakumulasi menjadi $1.100 ($1.000 ditambah dengan bunga sebesar $100) satu tahun dari hari ini. Oleh karena itu, nilai sekarang berdasarkan pada 3 variabel:
1)      Jumlah uang yang diterima ( jumlah masa depan ),
2)     Lamanya waktu hingga jumlah diterima ( jumlah periode ),
3)     Dan tingkat suku bunga ( tingkat diskonto ).
Proses menentukan nilai sekarang ( present value ) inilah yang biasanya bisa juga disebut  dengan mendiskontokan jumlah masa depan ( discounting the future amount ). Dari pemikiran diatas jugalah kita dapat mendapatkan rumus untuk perhitungan nilai sekarang ( Present Value ).
Rumusnya : PV = FVn [ 1 / ( 1 + i ) n ]
Dimana     :
PV = Nilai sekarang jumlah uang dimasa depan
FVn = Nilai masa depan investasi di akhir th ke n
n = Jumlah tahun hingga pembayaran diterima
i = Tingkat diskonto
0 komentar

PENGANTAR BISNIS# 6

F. BEP / TITIK IMPAS
BEP / Titik Impas adalah kondisi dimana pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jika Anda bisa secara akurat memprediksikan biaya dan penjualan, menghitung BEP hanyalah sebuah perhitungan matematika yang sangat mudah. Sebuah usaha mencapai titik BEP ketika total pendapatan atau penjualan sama dengan total biayanya. Pada titik BEP, tidak ada keuntungan yang diraih atau kerugian yang diderita.
·           Mendefinisikan Biaya
Ada beberapa tipe biaya yang harus Anda perhatikan ketika akan melakukan perhitungan BEP, yaitu:
1.      Biaya tetap
Biaya ini akan tetap sama berapapun jumlah produk yang Anda hasilkan. Semua biaya awal pendirian bisnis seperti biaya sewa tempat, asuransi, komputer, mesin kassa, dll adalah biaya tetap karena Anda membelinya sebelum bisnis dijalankan.
2.      Biaya Variabel
Biaya ini merupakan biaya berulang yang diserap oleh setiap produk yang Anda hasilkan. Sebagai contoh, jika Anda menjalankan usaha percetakan dimana untuk pembuatan kartu undangan Anda diharuskan membeli bahan kertas ke supplier seharga 1000 perlembar, maka biaya 1000 tersebut merupakan biaya variabel. Ketika bisnis Anda tumbuh dan berkembang, Anda bisa menjadikan biaya karyawan dan biaya lainnya sebagai biaya variabel, jika itu memang masuk akal bagi usaha Anda.
·           Menetapkan Harga
Penetapan harga sangat penting dalam menghitung BEP. Anda tidak akan dapat memprediksi pendapatan jika Anda tidak tahu berapa harga per unit produk yang nantinya akan Anda jual. Harga per unit merupakan suatu nominal yang akan Anda bebankan ke konsumen untuk pembelian satu unit produk yang Anda jual.
·           Psikologi Harga
Penentuan harga merupakan proses pengambilan keputusan yang tidak gampang. Baik dari sisi pengusaha maupun dari sisi konsumen. Banyak sekali riset di dunia marketing dan dunia psikologi mengenai bagaimana persepsi konsumen terhadap suatu harga. Sebelum menetapkan harga produk dan jasa, ada baiknya untuk membaca buku, artikel atau review tentang strategi harga dan psikologi harga terlebih dahulu.
·           Metode Harga
Ada beberapa pemikiran dan pendapat yang berbeda mengenai bagaimana memperlakuan biaya ketika akan menghitung BEP. Adanya perbedaan tersebut disebabkan faktor kualitatif dan kuantitatif suatu biaya. Jika Anda membuat produk baru yang unik, Anda bisa menetapkan harga jual premium. Tapi jika Anda menjalankan bisnis dalam industri yang kompetitif, Anda harus menjaga agar harga setara dengan harga pasar atau bahkan mungkin menawarkan diskon untuk bisa merebut konsumen.
Satu strategi umum yang biasa digunakan adalah “cost-based pricing” atau harga jual berdasarkan biaya, dimana strategi ini mengharuskan Anda untuk mengetahui biaya produksi per unit dan mengatur nominal tambahan sebagai keuntungan atau margin awal. Strategi ini dapat membuat Anda pusing 7 keliling ketika ada pesaing yang bisa memproduksi dengan biaya yang lebih rendah dan menjual lebih rendah dari harga yang sudah Anda tetapkan.
Metode yang lain adalah “price-based costing” atau biaya berdasarkan harga jual. Metode ini mendorong Anda untuk menjual produk dengan harga yang mau dibayarkan oleh konsumen (cocok digunakan jika produk Anda mempunyai saingan produk alternatif) dan mengatur semua biaya dibawah harga tersebut. Dengan cara tersebut, jika Anda ingin bersaing dengan pemain baru, Anda bisa menurunkan harga dan tetap masih menikmati keuntungan.
·           Rumus Perhitungan BEP
BEP = biaya tetap / (harga jual perunit – biaya variabel)
Persamaan Rumusnya:
Unit Contribution Margin = harga jual – biaya variabel

Kalkulasi rumus ini akan memberitahu Anda jumlah unit produk yang harus terjual agar mencapai titik impasnya. Pada titik tersebut, Anda sudah menutupi semua biaya yang terkait dengan memproduksi produk yang dihasilkan (biaya tetap dan biaya variabelnya).
Diatas titik BEP, setiap unit tambahan yang terjual akan meningkatkan keuntungan yag disebut dengan “unit contribution margin” dimana didefinisikan sebagai setiap jumlah unit yang memberikan kontribusi menutupi biaya tetap dan meningkatkan keuntungan.
0 komentar

PENGANTAR BISNIS# 5

E. MASALAH PERSEDIAAN BARANG
Didalam sistem perekonomian, persediaan barang merupakan barometer yang sangat penting dalam kegiatan suatu bisnis. Departemen Perdagangan Amerika Serikat pun mengumumkan bahwa data Persediaan Barang setiap bulannya untuk para ritel, pedagang besar(agen), dan pabrikan pun membutuhkan waktu yang lama untuk menjual seluruh barangnya. Hal ini juga bisa disebabkan karena ekonomi yang cenderung mengalami penurunan, seiring dengan peningkatan kegiatan suatu bisnis dan hal tersebutlah yang dapat membuat semakin menumpuknya persediaan barang yang tersedia. Oleh karena itu, kitaharus menjaga tingkat persediaan yang kita miliki agar tidak terlalu sedikit dan juga tidak terlalu banyak. Karena sebuah perusahaan dengan tingkat persediaan barang yang terlalu sedikit tidak akan mampu memenuhi kepuasan pelanggan. Akan tetapi, dengan persediaan terlalu banyak, juga akan menambah beban perusahaan untuk biaya penyimpananya.
Pengertian Persediaan Barang: 
Menurut Ristono (2009) persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap toko yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas toko.   Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pengendalian persediaan merupakan suatu usaha memonitor dan menentukan tingkat komposisi bahan yang optimal dalam menunjang kelancaran dan efektifitas serta efisiensi dalam kegiatan toko.

Faktor Persediaan Barang
Dikarenakan persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini toko harus dapat menentukan jumlah persediaan optimal, sehingga di satu sisi kontinuitas produksi dapat terjaga dan pada sisi lain toko dapat memperoleh keuntungan, karena toko dapat memenuhi setiap permintaan yang datang. Karena persediaan yang kurang akan sama tidak baiknya dengan persediaan yang berlebihan, sebab kondisi keduanya memiliki beban dan akibat masing-masing.Bila persediaan kurang, maka toko tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu :

  1. Biaya penyimpanan di gudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan di gudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan “out of date” atau ketinggalan zaman.

Jenis Persediaan Barang
Pembagian jenis persediaan dapat berdasarkan proses manufaktur yang dijalani dan berdasarkan tujuan. Pembagian berdasarkan proses manufaktur, maka persediaan dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
   1) Persediaan bahan baku.
   2) Persediaan bahan setengah jadi.
   3) Persediaan barang jadi.

Pembagian jenis persediaan berdasarkan tujuannya, terdiri dari :
Persediaan pengamanan (safety stock) Persediaan pengaman atau sering pula disebut safety stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi kekurangan persediaan (stockout).

 Faktor-faktor yang menentukan besarnya safety stock adalah:
  •        Penggunaan bahan baku rata-rata. 
    Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khusunya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.
  •        Faktor waktu.
    Lead time  adalah  lamanya waktu antara mulai  dilakukannya pemesanan  bahan - bahan sampai  dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan tersebut dan diterima di gudang persediaan.
  •             Persediaan antisipasi.
   Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.
  •        Persediaan dalam pengiriman (transit stock).
     Persediaan dalam pengiriman disebut work-in process stock adalah persediaan yang masih dalam pengiriman, yaitu :
1.  External transit stock adalah persediaan yang masih berada dalam transportasi.
2. Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.
Cara Mengelola Persediaan Barang Dengan Baik

Mengelola persediaan barang dengan baik bukanlah hal yang mudah. Jika jumlah persediaan terlalu besar maka berakibat adanya dana besar yang menganggur karena tertanam dalam persediaan, meningkatnya biaya penyimpanan, dan risiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena seringkali bahan/ barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.

Tentunya persediaan juga harus memperhatikan permintaan pasar. Ini diperlukan agar tidak terjadi persediaan berlebihan pada barang yang kurang diminati oleh pelanggan. Kalau sampai tidak memperhatikan pasar, maka persediaan tersebut akan merugikan suatu usaha karena dapat beresiko terjadinya kerusakan persediaan atau harga perolehan barang tersebut menjadi turun drastis.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengelola persediaan pada umumnya relatif besar sehingga diperlukan adanya metode pencatatan persediaan yang tepat agar dapat ditetapkan nilai persediaan barang yang belum terjual dan harga pokok penjualan dengan tepat pula.

Jadi tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu serta dapat meminimumkan biaya total perusahaan.
0 komentar

PENGANTAR BISNIS# 4

D. MASALAH DISTRIBUTOR
Pengertian distributor menurut dari beberapa ahli :
  1. Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
  2. Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. 
  3. Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
  4. Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
  • Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu   mengembangkan organisasi penjualan langsung.
  • Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
  • Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
  • Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
Fungsi Penyaluran Distribusi
 
Fungsi utama penyaluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Adapun fungsi-fungsi penyaluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :
  1. Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran. 
  2. Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk  yang ditawarkan.
  3. Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak kepemilikan.
  4. Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan. 
  5. Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
  6. Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain. 
  7. Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
  8. Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi. 
  9. Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
Macam Macam Penyaluran Distribusi
Terdapat berbagai macam penyaluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :
1.      Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
2.      Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
3.      Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
4.      Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

5.      Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan, 1997, p.295-297)
Tugas Distributor
  • Membuat riset tentang produk apa saja yang paling dibutuhkan dan diminati di masyarakat luas,
  • Membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar,
  • Mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitas produk,
  • Memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya dengan reklame atau iklan,
 Memasarkan langsung barang yang didapat dari produsen kepada konsumen.
 
;